Assalamu'alaikum..
Masih dengan sisa gosong di muka dan sekitarnya, saya mencoba untuk berbagi pengalaman pertama saya naik gunung, hehehee..
Gunung yang saya daki pun memang gunung yang termasuk ke dalam kategori pemula, ya namanya juga pertama kali.. jadi harus dimulai dari track yang mudah terlebih dahulu.
Meskipun sebenarnya ini pengalaman pertama saya naik gunung, tetapi bukan alasan saya untuk tidak mempersiapkan segala sesuatunya dengan cukup matang.
Ya biasalah perempuan, akan repot dengan segala perlengkapan pribadinya.
Disamping itu, hal yang pertama kali saya perhatikan adalah alas kaki yang akan saya gunakan.
Saya mencoba searching mengenai sepatu yang baik untuk naik gunung. Kebanyakan dari para senior yang sering naik gunung, mereka menyarankan mencari sepatu yang nyaman dengan kaki.
Jadi saran saya sih jangan pernah beli sepatu gunung dari online shop, sudah pasti karena tidak bisa dicoba dengan kaki kita.
Berhubung kaki saya tergolong ke dalam ukuran yang panjang, sekitar 41 atau 42, jadilah sepatu 'woman series' tidak ada yang muat dengan saya.. Hohohoo
Mau tidak mau choice terakhir saya membeli sepatu 'man series'.
Jujur saja sebelumnya saya agak bimbang antara menggunakan sepatu atau sendal gunung. Ya dikarenakan saya belum tahu 'medan'nya, akhirnya saya memutuskan menggunakan sepatu dengan tujuan bisa melindungi kaki saya dari batu-batu. Jangan lupa tetap menggunakan kaos kaki, baik ketika menggunakan sepatu ataupun sendal gunung.
Bawalah kaos kaki cadangan, untuk digunakan saat tidur. Kalau ga mau ribet bawa kaos kaki cadangan ga kenapa-kenapa juga sih, tapi ya paling tidurnya menggunakan kaos kaki kotor yang digunakan pada saat naik.. :D
Dan akhirnya pilihan saya jatuh pada sepatu eiger waterproof.. ^_^
Saya tidak membawa tas carrier, cukup membawa tas ransel yang menurut saya mempunyai ukuran cukup besar. Saya kibarin bendera putih deh kalau disuruh bawa tas carrier, hehehee
Sebenarnya yang terpenting itu bagaimana caranya menyimpan barang bawaan di dalam tas dengan rapih, sehingga bisa memaksimalkan volume tas.
Ini penampakan tas yang saya gunakan kemarin (ini tas volcom favorit saya, kalau travelling jauh saya lebih nyaman menggunakan tas ini dari pada membawa koper atau tas jinjing).
Kemarin saya muat membawa semua perlengkapan, hingga sleeping bag pun ikut masuk ke dalam tas ini.
Selanjutnya untuk memilih jaket, jangan pernah membeli jaket gunung berdasarkan pada model saja. Harus benar-benar diperhatikan bahannya juga, apakah bisa menghangatkan tubuh dengan maksimal?
Dan pilihan saya kemarin jatuh pada jaket Avtech double polar. Mas-mas yang jual jaketnya menjelaskan bahwa kain polar ini bisa menghangatkan tubuh ditempat yang bertemperatur rendah.
Kata masnya sih lebih hangat kalau menggunakan jaket yang mengandung bulu angsa.
Kalau lagi ga ditempat bertemperatur rendah, saran saya sih jangan sekali-sekali menggunakan jaket ini. Bisa-bisa berasa seperti sauna ^^
Kalau menurut saya untuk celana, ga harus menggunakan celana gunung sih.. yang terpenting celana bahan bukan celana yang terbuat dari bahan jeans. Kenapa? Celana yang berbahan jeans bisa membuat kaki kita berasa lebih pegal dikarenakan bahan jeans yang kaku.
1 hal lagi, di udara yang bertemperatur rendah, bahan jeans lebih mudah ditembus sehingga akan berasa dingin. Jadi amannya ya gunakan celana bahan.
Saya memilih untuk menggunakan celana gunung dari produknya Rei yang woman series. Ga ketinggalan di double sama celana legging, hehee
Itu sebagian besar untuk perlengkapan luar. Oia, diusahakan untuk membawa jas hujan juga.
Kalau saya sih kemarin alhamdulillah beruntung selama naik dan turun gunung tidak turun hujan sama sekali ^^
Berdasarkan pengalaman saya kemarin, berikut list barang (perlengkapan) yang menurut saya wajib dibawa pada saat naik gunung:
1. Perlengkapan Pribadi (termasuk di dalamnya pencuci muka, sabun cair, pasta gigi dan sikat gigi, tissue basah, tissue kering)
2. Sepatu atau Sendal Gunung
3. Jaket (diutamakan yang berbahan polar sehingga dapat menghangatkan)
4. Pakaian Outdoor (celana gunung, kaos diusahakan berbahan cattoon)
5. Kaos Kaki Cadangan (untuk tidur)
6. Kaos dan Celana Salin (untuk ganti pada saat shalat)
7. Senter (senter yang biasa boleh, kalau ada head lamp lebih baik)
8. Syal, Sarung Tangan, Kupluk dan Masker
9. Sunblock
10. Tenda
11. Matras
12. Sleeping Bag
13. Obat-obatan Pribadi
14. Logistik (makanan, alat-alat masak dan perlengkapan makan)
15. Jas Hujan dan Cover Bag (pelindung tas)
16. Tongkat Gunung (tidak wajib untuk di papandayan, tetapi wajib untuk di gunuung yang kemiringannya mencapai 70 hingga 80 derajat)
Sekian berbagi pengalaman naik gunung pertama saya, akan saya update jika ada hal-hal lain yang perlu saya tambahkan.
Wassalamu'alaikum..
‘Jika dapat aku ketahui apa yang akan terjadi padaku kelak, sudah pasti aku akan menjauhkan diriku dari hal-hal yang membuatku terluka.
Namun jika hal itu kulakukan maka tidak akan ada bahagia yang akan kurasakan, tidak akan ada kenangan indah
dan aku tidak akan pernah belajar menjadi perempuan yang lebih sabar dan lebih tegar seperti saat ini.’
-martinayosevina-
Selasa, 25 Agustus 2015
Senin, 10 Agustus 2015
Stalker??
Assalamu'alaikum..
Mungkin sebagian orang sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan stalker. Namun sebagian lagi pasti ada juga yang belum tahu apa itu stalker.
Yup benar sekali kalau ada yang menjawab sebagai penguntit.
Bukan hanya artis yang di stalkerin, bisa jadi teman, mantan pacar, atau mungkin mantannya si pacar atau mantannya orang yang saat ini sedang dekat dengan kamu.
Apa sih yang dihasilkan? Pastinya kamu akan memperoleh banyak informasi. Mulai dari informasi yang memang kamu butuhkan hingga informasi yang sebenarnya tidak kamu butuhkan akan tetapi mau tidak mau kamu dapatkan karena kamu sudah men'stalker' orang tersebut.
Oke kita mulai bahas dari stalker artis idola kamu.
Menurut saya itu wajar-wajar saja ketika timbul keingintahuan kamu tentang idola kamu. Apa yang sedang dia kerjakan, apa yang sedang dia alami saat ini.
Tetapi ingat, bukan berarti waktu kamu habis hanya untuk stalker artis idola. Sisa kan waktu untuk kamu sendiri.
Stalker teman. Biasanya karena si teman sedang ada masalah atau tidak mau berbagi info, jadilah kamu mau tau dengan cara menstalker.
Atau bisa juga karena kamu menjadi bagian yang baru dalam sebuah komunitas, jadi kamu mau tahu bagaimana type dari anggota-anggota komunitas lainnya.
Menurut saya sejauh itu masih wajar.
Tetapi kadang sering kebablasan, jadi mau stalker ke hal-hal yang pribadi.
Stop jika hal itu sempat terlintas di benak kamu. Kembali ke tujuan awal stalker, jadi ga terlalu berbuntut.. hehehee
Stalker mantan pacar. Hayooo acungin tangannya siapa yang sampai saat ini masih stalkerin mantan pacarnya?
Masih wajar menurut saya jika kamu stalker mantan pacar, apalagi yang masih baru-baru putus.
Ada rasa ingin tahu yang sangat dalam pastinya. Mau tahu si mantan udah ada gebetan baru, pacar baru atau bahkan kamu sekedar mau tahu gimana kondisi mantan saat ini.
Tetapi kalau boleh menyarankan, jangan terlalu lama stalker si mantan. Yang ada nanti kamu ga bisa move on lho.. ^_^
Toh kan kamu sama dia udah ga ada hubungan apa-apa lagi, jadi menurut saya biarkan dia menjalani kehidupannya dan kamu juga tetap menjalani kehidupan kamu seperti biasanya.
Karena sebelum kamu pacaran sama si mantan kamu bisa hidup kan tanpa dia? :D
Apalagi kalau mantannya udah punya pacar terus si mantan upload-upload foto ke media sosial, sedangkan di satu sisi kamu masih ada rasa. Yang sakit siapa? Hehehee.. pissssss
Nah untuk yang terakhir, stalkerin mantannya pacar atau mantannya orang yang saat ini lagi dekat sama kamu.
Lebih baik sih jangan ya.. itu kalau menurut saya.
Saya berpikir itu ga ada gunanya, karena nanti malah akan menimbulkan penyakit-penyakit hati.
Misal melihat foto-foto mantannya pacar atau gebetan di media sosial.
Ambil di dua sisi, misalnya lebih cantik, tanpa kamu sadari bisa saja timbul rasa iri di hati kamu. Atau misalnya kamu lebih cantik dari dia, maka tanpa kamu sadari bisa saja timbul rasa sombong di hati kamu.
Kalau hanya mau tahu wajahnya (tidak berkali-kali membuka media sosialnya) atau hal-hal yang sekiranya tidak menimbulkan penyakit hati, menurut saya tidak apa-apa.
Ada juga yang add media sosial mantannya si pacar terus pas udah di confirm kamu upload foto kamu sama si pacar biar mantannya tahu kamu itu sekarang udah jadi pengisi hatinya, menurut saya itu ga penting.
Kalau kamu ngelakuin hal itu berarti kamu belum masuk pada tahap pendewasaan.
Dewasa itu katanya ga dilihat dari segi umur lho.. jadi biarpun kamu masih remaja atau belia, cobalah belajar bersikap dewasa.. karena mau sampai kapan kamu bersikap seperti anak kecil?
Antara kamu sama mantannya kan punya kehidupan masing-masing, jadi jalani aja kehidupan kalian dengan melakukan hal-hal yang ga menimbulkan penyakit hati atau menyakiti perasaan orang lain.
Maaf ya, cuma iseng aja share disaat jam istirahat makan siang.. hehehee
Wassalamu'alaikum :)
Mungkin sebagian orang sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan stalker. Namun sebagian lagi pasti ada juga yang belum tahu apa itu stalker.
Yup benar sekali kalau ada yang menjawab sebagai penguntit.
Bukan hanya artis yang di stalkerin, bisa jadi teman, mantan pacar, atau mungkin mantannya si pacar atau mantannya orang yang saat ini sedang dekat dengan kamu.
Apa sih yang dihasilkan? Pastinya kamu akan memperoleh banyak informasi. Mulai dari informasi yang memang kamu butuhkan hingga informasi yang sebenarnya tidak kamu butuhkan akan tetapi mau tidak mau kamu dapatkan karena kamu sudah men'stalker' orang tersebut.
Oke kita mulai bahas dari stalker artis idola kamu.
Menurut saya itu wajar-wajar saja ketika timbul keingintahuan kamu tentang idola kamu. Apa yang sedang dia kerjakan, apa yang sedang dia alami saat ini.
Tetapi ingat, bukan berarti waktu kamu habis hanya untuk stalker artis idola. Sisa kan waktu untuk kamu sendiri.
Stalker teman. Biasanya karena si teman sedang ada masalah atau tidak mau berbagi info, jadilah kamu mau tau dengan cara menstalker.
Atau bisa juga karena kamu menjadi bagian yang baru dalam sebuah komunitas, jadi kamu mau tahu bagaimana type dari anggota-anggota komunitas lainnya.
Menurut saya sejauh itu masih wajar.
Tetapi kadang sering kebablasan, jadi mau stalker ke hal-hal yang pribadi.
Stop jika hal itu sempat terlintas di benak kamu. Kembali ke tujuan awal stalker, jadi ga terlalu berbuntut.. hehehee
Stalker mantan pacar. Hayooo acungin tangannya siapa yang sampai saat ini masih stalkerin mantan pacarnya?
Masih wajar menurut saya jika kamu stalker mantan pacar, apalagi yang masih baru-baru putus.
Ada rasa ingin tahu yang sangat dalam pastinya. Mau tahu si mantan udah ada gebetan baru, pacar baru atau bahkan kamu sekedar mau tahu gimana kondisi mantan saat ini.
Tetapi kalau boleh menyarankan, jangan terlalu lama stalker si mantan. Yang ada nanti kamu ga bisa move on lho.. ^_^
Toh kan kamu sama dia udah ga ada hubungan apa-apa lagi, jadi menurut saya biarkan dia menjalani kehidupannya dan kamu juga tetap menjalani kehidupan kamu seperti biasanya.
Karena sebelum kamu pacaran sama si mantan kamu bisa hidup kan tanpa dia? :D
Apalagi kalau mantannya udah punya pacar terus si mantan upload-upload foto ke media sosial, sedangkan di satu sisi kamu masih ada rasa. Yang sakit siapa? Hehehee.. pissssss
Nah untuk yang terakhir, stalkerin mantannya pacar atau mantannya orang yang saat ini lagi dekat sama kamu.
Lebih baik sih jangan ya.. itu kalau menurut saya.
Saya berpikir itu ga ada gunanya, karena nanti malah akan menimbulkan penyakit-penyakit hati.
Misal melihat foto-foto mantannya pacar atau gebetan di media sosial.
Ambil di dua sisi, misalnya lebih cantik, tanpa kamu sadari bisa saja timbul rasa iri di hati kamu. Atau misalnya kamu lebih cantik dari dia, maka tanpa kamu sadari bisa saja timbul rasa sombong di hati kamu.
Kalau hanya mau tahu wajahnya (tidak berkali-kali membuka media sosialnya) atau hal-hal yang sekiranya tidak menimbulkan penyakit hati, menurut saya tidak apa-apa.
Ada juga yang add media sosial mantannya si pacar terus pas udah di confirm kamu upload foto kamu sama si pacar biar mantannya tahu kamu itu sekarang udah jadi pengisi hatinya, menurut saya itu ga penting.
Kalau kamu ngelakuin hal itu berarti kamu belum masuk pada tahap pendewasaan.
Dewasa itu katanya ga dilihat dari segi umur lho.. jadi biarpun kamu masih remaja atau belia, cobalah belajar bersikap dewasa.. karena mau sampai kapan kamu bersikap seperti anak kecil?
Antara kamu sama mantannya kan punya kehidupan masing-masing, jadi jalani aja kehidupan kalian dengan melakukan hal-hal yang ga menimbulkan penyakit hati atau menyakiti perasaan orang lain.
Maaf ya, cuma iseng aja share disaat jam istirahat makan siang.. hehehee
Wassalamu'alaikum :)
Minggu, 09 Agustus 2015
Hari Kemarin, Hari Ini dan Esok Hari
Assalamu'alaikum..
Kisah kemarin, jika itu indah biarkan menjadi kenangan indah untuk kita ingat di kemudian hari. Namun jika itu buruk, anggap saja seperti mimpi yang telah terlewati.
Coba ambil makna yang terdapat pada kisah kemarin yang telah terukir, yakinlah terdapat banyak hikmah di dalam kisah tersebut baik itu indah ataupun buruk.
Pada kisah kemarin kita dapat belajar mengikhlaskan dan berlapang dada.
Kisah hari ini, saat terbangun di pagi hari, kita tidak akan pernah tahu akan tercipta kisah apa sejak kita terbangun hingga kita terlelap di malam nanti.
Lakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya agar kisah hari ini tidak menjadi kisah kemarin yang disesalkan di kemudian hari karena kita tidak maksimal melakukannya dengan yang terbaik.
Kisah esok hari, kisah ini pun tidak akan pernah kita ketahui apa yang terjadi pada kita.
Boleh-boleh saja berharap kisah esok hari lebih baik dari kisah hari ini dan kisah hari kemarin, hanya saja kalau menurut saya berharap lah dengan tidak "terlalu".
Usaha dan doa, setelah itu pasrahkan kembali kepada yang Maha Mengetahui. Karena ketika apa yang kita harapkan tidak terkabul, bukan berarti Allah SWT tidak mau mengabulkan apa yang kita harapkan.
Bisa jadi akan diberikan dilain waktu sehingga kita di ajarkan untuk lebih bersabar, atau bisa saja akan digantikan dengan sesuatu yang jauh lebih baik ^_^
Wassalamu'alaikum..
Kisah kemarin, jika itu indah biarkan menjadi kenangan indah untuk kita ingat di kemudian hari. Namun jika itu buruk, anggap saja seperti mimpi yang telah terlewati.
Coba ambil makna yang terdapat pada kisah kemarin yang telah terukir, yakinlah terdapat banyak hikmah di dalam kisah tersebut baik itu indah ataupun buruk.
Pada kisah kemarin kita dapat belajar mengikhlaskan dan berlapang dada.
Kisah hari ini, saat terbangun di pagi hari, kita tidak akan pernah tahu akan tercipta kisah apa sejak kita terbangun hingga kita terlelap di malam nanti.
Lakukan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya agar kisah hari ini tidak menjadi kisah kemarin yang disesalkan di kemudian hari karena kita tidak maksimal melakukannya dengan yang terbaik.
Kisah esok hari, kisah ini pun tidak akan pernah kita ketahui apa yang terjadi pada kita.
Boleh-boleh saja berharap kisah esok hari lebih baik dari kisah hari ini dan kisah hari kemarin, hanya saja kalau menurut saya berharap lah dengan tidak "terlalu".
Usaha dan doa, setelah itu pasrahkan kembali kepada yang Maha Mengetahui. Karena ketika apa yang kita harapkan tidak terkabul, bukan berarti Allah SWT tidak mau mengabulkan apa yang kita harapkan.
Bisa jadi akan diberikan dilain waktu sehingga kita di ajarkan untuk lebih bersabar, atau bisa saja akan digantikan dengan sesuatu yang jauh lebih baik ^_^
Wassalamu'alaikum..
Langganan:
Postingan (Atom)