Assalamu'alaikum..
Kali ini saya mau membahas tentang dua kereta api eksekutif jurusan malang.
Penilaian ini murni dari hasil pengalaman saya pribadi. Tidak hanya tentang penilaian saya terhadap dua buah kereta api tersebut, namun saya juga akan membahas mengenai letak bangku dan sedikit tips untuk memilih bangku di dalam kereta api.
Berawal dari pengalaman pribadi saya yang biasanya tidak pernah memperhatikan letak kursi dan gerbong.
Baik ketika saya naik kereta api eksekutif, bisnis ataupun ekonomi, saya hanya memastikan bahwa bangku yang saya pilih berada di samping jendela.
Belakangan ini, saya iseng-iseng searching mengenai letak bangku pada kereta. Hal itu dikarenakan adanya ketidaktelitian saya pada saat issued tiket berangkat dari Gambir menuju Blitar dengan kereta Gajayana.
Pada saat itu saya tidak memilih bangku sendiri, melainkan sesuai dengan yang keluar di system. Saya mendapatkan bangku 1C pada gerbong 1.
Awalnya saya berpikir bahwa saya akan duduk di pinggir jalanan orang berlalu-lalang (bukan disamping jendela). Namun setelah saya searching-searching, ternyata bangku 1C pada kereta eksekutif duduk sendirian disamping jendela, begitu pula dengan bangku 13B. Kereta api yang menuju ke Surabaya atau Malang, nomor kursi urutan kecil berada di belakang, dan sebaliknya untuk nomor urutan besar berada di depan. Posisi nomor kursi pada kereta api yang menuju ke Jakarta akan sesuai dengan nomor urut, yang kecil berada di depan dan yang besar berada di belakang.
Seperti ada kelegaan di hati saya saat mengetahui saya duduk disamping jendela, maklum saya suka sekali melihat pemandangan di desa-desa ^^. Namun ada beberapa hal yang kembali saya khawatirkan setelah saya searching mengenai bangku pada kereta api. Saya menemukan artikel yang membahas duduk pada gerbong 1 berada di dekat lokomotif, itu artinya suara yang kita dengar lebih bising dibanding gerbong lainnya. Dan juga letak bangku 1C & 13B terletak di dekat bordes sehingga lebih berisik. Lain halnya untuk yang suka nongkrong di bordes, bangku ini merupakan bangku strategis.
Setelah ketidaktelitian sebelumnya pada pembelian tiket berangkat, mulai lah saya berhati hati pada saat membeli tiket untuk pulang dengan jurusan Malang-Gambir. Saya menginginkan bangku yang agak jauh dari lokomotif dan berada di tengah-tengah, tidak terlalu dekat dengan bordes. Saya memilih gerbong 4 dan duduk di bangku 8D, posisi duduk yang saya sukai. Jadi sekali lagi, jangan lupa memilih bangku sebelum membeli tiket online, karena selama bangku masih available, kita masih bisa memilih bangku yang sesuai dengan keinginan kita.
Oia, tentu saja untuk pemilihan gerbong juga tidak bisa sembarang. Jadi setiap kelas tiket hanya bisa memilih bangku sesuai dengan gerbong yang telah ditentukan oleh manajemen kereta api. Misal untuk kereta api kelas J, hanya bisa memilih tempat duduk pada gerbong 1 dan gerbong 2. Kelas kereta api pun ditentukan oleh harga tiket yang telah ditentukan oleh kereta api indonesia.
Kita masuk pada penilaian saya mengenai fasilitas dan service pada kedua kereta yang akan saya bahas, yaitu kereta Gajayana dan kereta Bima. Untuk kereta api Gajayana tidak terdapat cafe, tetapi dikursi yang kita duduki terdapat sebuah meja kecil yang bisa kita tarik dari pinggiran kursi. Sedangkan kereta api Bima memiliki cafe yang terletak pada gerbong 5. Kalau saya pribadi sih lebih suka yang ada cafenya, jadi saya tidak stay terus menerus dibangku. Untuk makanan, kedua kereta tidak menyediakan makanan secara gratis. Jadi kalau ada karyawan kereta yang menawarkan menu makanan, kita tetap harus membayarnya.
Selanjutnya mengenai penumpang di dua kereta api tersebut. Untuk kereta api Gajayana, 1 bangku hanya untuk 1 penumpang. Artinya seperti ini, jika di bangku sebelah kita memesan tiket jurusan Gambir - Yogyakarta, maka setelah penumpang tersebut turun di Yogyakarta tidak akan ada penumpang lain yang menduduki bangku tersebut. Sedangkan untuk kereta api Bima, 1 bangku bisa untuk beberapa penumpang. Misalnya ada penumpang dengan tujuan Surabaya Pasar Turi - Yogyakarta, ketika di Yogyakarta penumpang tersebut turun, bangku tersebut tidak akan kosong hingga ke stasiun terakhir (Gambir). Bangku akan di isi oleh penumpang yang membeli tiket dengan tujuan Yogyakarta - Gambir misalnya. Jadi inilah yang saya maksud dengan 1 bangku bisa ditempati oleh beberapa penumpang.
Jujur saja, saya baru pertama kali menggunakan kereta api Bima, biasanya saya menggunakan kereta api Gajayana. Dan pada saat saya menggunakan kereta api Bima dari Malang menuju Gambir, saya merasa agak tidak nyaman karena penumpang yang duduk disamping saya berganti hingga 3 orang. Itu dikarenakan stasiun tujuan para penumpang berada tidak terlalu jauh dari tempat stasiun pemberangkatan.
Untuk kamar mandi, menurut saya sama saja untuk kedua kereta api tersebut. Fasilitas untuk keduanya tidak terlalu buruk. Saran saya sih jangan makan terlalu banyak sebelum berangkat, jadi tidak repot selama di kereta.. hehehee.
Kedua kereta memberikan sandaran kaki yang terletak dibawah bangku. Keduanya cukup nyaman. Untuk bantal relatif sama, namun untuk selimut saya merasa lebih harum untuk selimut pada kereta api Gajayana. Oia, meskipun pada kereta api Bima dalam 1 bangku dapat diduduki oleh beberapa penumpang, namun bagi penumpang yang baru naik selalu diberikan selimut yang baru, jadi selimut yang lama langsung ditarik oleh petugas kereta api.
Sekian hasil penilaian saya, mohon maaf tidak ada maksud apapun.. hanya ingin berbagi pengalaman ^_^
Wassalamu'alaikum..