Jika dapat aku ketahui apa yang akan terjadi padaku kelak, sudah pasti aku akan menjauhkan diriku dari hal-hal yang membuatku terluka.
Namun jika hal itu kulakukan maka tidak akan ada bahagia yang akan kurasakan, tidak akan ada kenangan indah
dan aku tidak akan pernah belajar menjadi perempuan yang lebih sabar dan lebih tegar seperti saat ini.’
-martinayosevina-

Senin, 01 Desember 2014

Alhamdulillah Step By Step Terlewati

Tidak terasa saya telah melewati beberapa test CPNS Kemenkeu.
Mulai dari Test Administrasi, Test  Kemampuan Dasar dan Psikotest.
Alhamdulillah saya bisa melanjutkan ke test selanjutnya, yaitu Test Kesehatan dan Test Wawancara.
Ketika Kemenkeu mengumumkan peserta yang lolos psikotest dan dapat melanjutkan ke test kesehatan serta test wawancara, kondisi tubuh saya sedang tidak fit.
Berbagai macam cara saya lakukan agar daya tahan tubuh saya kembali seperti semula.
Mulai dari mengkonsumsi buah, tidur yang cukup, vitamin C tambahan, perbanyak minum air putih, minum susu, bahkan saya berobat ke dokter (biasanya saya paling males ke dokter, selama kondisi tidak terlalu parah).
Tetapi sampai saat ini kesehatan saya masih belum bisa dibilang benar-benar oke.
Kalau menurut saya, kondisi tubuh saya baru sekitar 80 - 90%.
Mungkin dikarenakan saya masih melakukan semua aktifitas seperti biasanya.
Masih bekerja setiap hari, tidak benar-benar bedrest.
Padahal test kesehatannya besok, huhuhuu :'(
Bismillah.. Semoga esok hari tubuhnya sudah kembali fit dan bisa melakukan yang terbaik..
Amiin ya Allah..
Semangat!! ^^

Jumat, 14 November 2014

Psikotest (Kementrian Keuangan)

Assalamu'alaikum,

Saya ingin berbagi pengalaman mengenai psikotest.
Seminggu yang lalu saya menjalani psikotest Kemenkeu di Gedung Bea Cukai Rawamangun.
Sesuai dengan peraturan yang diberitahukan oleh kemenkeu, bahwa peserta harus hadir 30 menit sebelum psikotest dimulai, dilarang menggunakan kaos, jeans dan sendal, membawa alat tulis serta pemberitahuan bahwa psikotest akan dilaksanakan sejak pukul 07.30 hingga pukul 14.00.
Dari pengumuman ini dapat disimpulkan persiapan yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan alat tulis sehari sebelumnya (kalau saya sih membawa 2 buah pensil yang kedua ujungnya saya serut, sehingga akan menghemat waktu ujian saya nantinya), memilih pakaian dan sepatu yang akan dikenakan sejak malam hari, tidur yang cukup, sarapan yang mengenyangkan, jaga kesehatan (terutama jauhkan dari sakit flu, karena akan mengganggu konsentrasi) dan jangan lupa untuk membawa air minum (karena dehidrasi mampu membuat kita menjadi tidak fokus *bukan iklan ya.. hehehee*).
Jam 7 saya sudah masuk ke dalam aula. Untung saja ketika saya sampai di halaman depan aula, saya membaca pengumuman di papan yang ada di depan aula. Tertera disana nomor urut sesuai dengan yang telah disiapkan oleh panitia penerimaan CPNS Kemenkeu.
Saya mendapatkan nomor urut 41, dan ternyata posisi duduk saya berada pada urutan paling depan.
Dari jam 7 hingga jam 8 saya duduk di bangku sesuai nomor urut, menandatangani daftar hadir, memperlihatkan kartu Tanda Peserta Ujian (TPU) dan KTP.
Jujur saja, saya agak sedikit bosan dengan suasana menunggu yang terjadi selama kurang lebih 1 jam.
Soal psikotest pada sesi pertama (jawaban digabung menjadi 1 lembar kertas) hampir sama dengan soal-soal psikotest seperti biasanya. Ada yang mencari persamaan gambar, kedekatan hubungan kata, hitung-hitungan matematika dan sebagainya.
Tips untuk mengerjakan soal psikotest seperti itu adalah dengan cara sering mengerjakan soal-soal latihan psikotest, karena soal yang keluar terkadang suka sama.
Jadi menurut saya hal itu tidak terlalu menguras pikiran dan energi saya.
Berbeda dengan test krapelin atau saat ini lebih dikenal dengan test pauli. Selain menguras pikiran, untuk test yang satu ini sangat menguras tenaga.
Tingkat fokus dan kestabilan kita dalam bekerja sangat dinilai pada test ini.
Terakhir kali saya menjalani test pauli tahun lalu pada sebuah perusahaan swasta, perintah dari psikolog adalah peserta berhitung dari bawah ke atas dan baru akan berhenti jika ada aba-aba stop yang kemudian dilanjutkan kembali berhitung dari bawah.
Test pauli yaitu sebuah test yang menjumlahkan 2 buah angka yang berurutan dari bawah ke atas. Jika hasil penjumlahannya dibawah 10, maka jawaban langsung ditulis sesuai dengan hasil penjumlahannya.
Namun jika hasil penjumlahan diatas 9, maka jawaban yang ditulis adalah angka terakhir.
Misal jawabannya adalah 10, maka jawaban yang ditulis 0. Atau misal jawabannya adalah 16, maka jawaban yang ditulis adalah 6.
Dan untuk test pauli kali ini, perintah yang diberitahukan oleh psikolog tidak seperti yang saya jalani tahun lalu. Tak ada kata stop, yang ada peserta disuruh menggaris pada saat psikolog mengatakan "garis" tepat dibawah angka yang terakhir kita kerjakan.
Saya paham peraturan dirubah seperti ini. Karena sebelumnya peserta sudah bisa "mengakali" psikolog dengan membuat tinggi kurva yang stabil. Dengan tanda "garis" bukan "stop" maka peserta akan sulit memprediksi bagaimana penilaian psikolog terhadap test pauli ini.
Entah karena terlalu bersemangatnya saya atau memang sedang tidak ada yang saya pikirkan, intinya hal itu sangat membantu saya dalam kelancaran mengerjakan soal.
Alhamdulillah 5 halaman selesai saya kerjakan dalam waktu 1 jam. Sebelumnya saya berpikir, jangankan 5 halaman, 4 halaman pun belum tentu bisa selesai saya kerjakan. Tapi ternyata saya bisa menyelesaikan cukup banyak.
Test Pauli selesai jam 11.50, kemudian panitia test memberikan waktu untuk ISHOMA (Istirahat, Sholat dan MAkan) hingga jam 12.15.
Saya tidak membawa makanan berat, saya hanya membawa pisang. Itu cukup buat saya untuk memberikan energi hingga jam 2.
Psikotest terakhir wartegg dan menggambar orang serta menggambar pohon.
Sebelum-sebelumnya saya mencoba searching-searching mengenai ketiga test tersebut.
Semakin saya membaca-baca dari berbagai blog, maka semakin saya bingung harus bagaimana.
Akhirnya saya putuskan untuk menggambar 8 kotak pada test wartegg sesuai dengan apa yang saya bayangkan.
Dan untuk test menggambar orang dan pohon, saya juga menggambar sesuai dengan yang saya pikirkan. Kebetulan saya itu orangnya detail, jadi untuk menggambar pohon, saya menggambar pohon yang besar dan tinggi hingga penuh satu kertas hvs.
Saya buat batang pohon yang ditumbuhi banyak daun dan ada batang pohon yang habis dipotong hingga kambiumnya terlihat. Daun yang saya gambar pun beraneka, ada yang kecil dan ada yang besar.
Tidak lupa untuk tulang daunnya saya buat serta buah yang ada di dahan.
Pohon tumbuh di atas tanah dan ada akar yang terdapat di dalam tanah.
Sedangkan untuk gambar orang, saya menggambarkan diri saya sendiri. Pada saat psikotest saya menggunakan kemeja, rok panjang rample dan ada ikat pinggang saya selipkan pada kemeja saya.
Itulah yang saya gambarkan. Seorang perempuan berjilbab dengan menggunakan bross bunga.
Pakaian sama seperti yang sedang saya gunakan (kancing baju saya gambar juga), menggunakan sepatu, jam tangan (jarum jam pun ikut saya gambar, hehehee), sedang membawa tas.
Untuk kemejanya saya improve, ada nama di sebelah kanan (nama saya), dan di sebelah kiri saya buat kantung.

Sekian tulisan saya mengenai psikotest, semoga membantu yang ingin menjalankan psikotest baik di perusahaan swasta maupun psikotest di CPNS ^_^

Hasil psikotest akan di umumkan tanggal 25 November 2014.
Tentu saja saya berharap bisa mengikuti test selanjutnya.
Tetapi semua keputusan hanya Allah SWT yang berhak memutuskan. Semoga saja ^^

Wa'alaikumsalam..

Selasa, 11 November 2014

Arus Emosi

Kucoba untuk menikmati kalimat demi kalimat
Yang merupakan ungkapan atas apa yang kurasa
Ketika kata sudah tak memiliki arti
Dan sudah tidak dapat di ucapkan lagi
Serta ketika sikap sudah tak mampu merubah
Dan sudah tidak dapat terlihat lagi
Lalu, apakah harus ku tenggelamkan pikiran ini?
Tenggelam dalam 'Arus Emosi' yang deras
Arus yang tidak memiliki arah..
Ataukah harus ku terbangkan pikiran ini?
Terbang mengikuti sang angin..

Minggu, 09 November 2014

Kesalahan

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan.
Hanya saja menurut saya ada berbagai macam jenis cara orang menilai kesalahan yang telah dibuatnya.
Yang pertama orang yang melakukan kesalahan tetapi tidak menyadari bahwa dia telah melakukan kesalahan. Ini kategori yang paling berat menurut saya. Karena biasanya orang yang typenya seperti ini, butuh waktu yang cukup lama agar dirinya menyadari kesalahan apa yang telah diperbuat.
Yang kedua, orang yang menyadari dia melakukan kesalahan namun berusaha menutupinya dengan menunjuk orang lain sebagai pembuat kesalahan. Kategori ini sama beratnya dengan kategori pertama. Baiknya kategori ini, orang tersebut menyadari kesalahan apa yang telah diperbuat. Namun buruknya, orang tersebut mengkambing hitamkan orang lain atas kesalahan yang telah dia perbuat.
Yang ketiga, orang menyadari kesalahan yang dia perbuat namun sekedar menyadari saja. Tidak ada permohonan maaf  / memohon ampun atas kesalahan yang telah diperbuat dan kesalahan tersebut hanya dianggap sebagai angin lalu.
Yang ke empat, orang yang menyadari atas kesalahan yang diperbuat dan mau memohon maaf atas kesalahannya tetapi tidak mereview kembali kesalahan tersebut. Biasanya type orang seperti ini, permohonan maaf / memohon ampunnya hanya di mulut saja. Mungkin sekedar tuntutan atau sejenisnya untuk memohon maaf / memohon ampun.
Dan yang terakhir adalah orang dengan type menyadari setiap kesalahan yang telah diperbuat, mau memohon maaf / memohon ampun atas kesalahannya dan menjadikan kesalahan tersebut sebagai pengalaman yang paling berharga. Dengan mereview kembali kesalahan yang sudah dilakukan, selanjutnya orang tersebut tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya bahkan untuk yang ketiga kalinya.

Masuk ke kategori manakah kita saat ini?

Bukan orang lain yang bisa menilai diri kita mengenai kategori ini, tetapi hanya diri sendiri yang mengetahui kategori seperti apa yang sedang kita jalani saat ini.
Yang masih berada pada kategori pertama hingga ke empat, mudah-mudahan kita bisa belajar dan memohon petunjuk kepada Allah SWT bagaimana caranya agar bisa menjadi kategori yang terakhir.
Dan untuk yang saat ini merasa sudah berada pada kategori terakhir, semoga Allah SWT memberikan ke istiqomahan agar tetap berada di kategori itu hingga akhir.
Amiin Ya Rabbal 'Alamiin..



Kamis, 06 November 2014

Alhamdulillah.. LULUS!! Amazing October ^^

Saya mau memposting tulisan ini sesuai dengan bulannya tetapi virus lupa datang menghampiri saya.. hehehee

22 October 2014..
Hari pengumuman peserta CPNS yang lulus ke tahap selanjutnya, yaitu tahap psikotest.
Kembali saya merasakan dagdigdug. Adakah nama Martina Yosevina tercantum sebagai salah satu peserta yang lolos?
Saat pengumuman itu berlangsung, saya sedang dinas di Bandung.
Bolak-balik saya membuka website Rekrutment Kemenkeu tetapi tidak ada pengumuman hasil TKD.

Esok harinya tgl 23 October 2014 jam 6 pagi, junior saya semasa kuliah S1 dulu memberikan informasi bahwa saya berhak mengikuti psikotest.
Ini pertama kalinya saya mencoba CPNS Kemenkeu.
Rasanya senang sekali ketika melihat nama saya tercantum sebagai salah satu peserta yang lolos ke tahap psikotest (padahal masih banyak tahapan selanjutnya yang harus saya lalui.. hehee)
Yang terpenting buat saya saat itu, saya mendapatkan kesempatan untuk mencoba test selanjutnya ;)

Pulang dinas dari Bandung, saya kembali melanjutkan Tesis saya yang tertunda.
Bimbingan hampir setiap hari.
Pagi hingga sore saya bekerja dikantor, malam hari saya mengerjakan tesis di Kost.
Sampai pada hari selasa tgl 28 October 2014, pihak Tata Usaha dari kampus saya memberitahukan bahwa besok per tgl 29 October 2014 tesis saya harus sudah selesai sampai Bab VI agar hari kamis tgl 30 October 2014 saya bisa sidang besar.
Oh nooo.. benar-benar berasa seperti disambar petir di siang bolong.
Saya langsung ambil cuti mendadak untuk hari kamis.

30 October 2014..
Tidak pernah disangka-sangka sebelumnya saya bisa secepat ini menyelesaikan tesis saya, setelah sebelumnya saya non aktif kuliah selama 1th.
Dalam waktu kurang dari 1 bulan, Bab V dan Bab VI bisa saya selesaikan.
Saya dapat jadwal sidang jam 19.00.
Sejak bangun subuh, saya mempersiapkan materi-materi untuk sidang.
Alhamdulillah.. Nilai sidang saya sangat memuaskan.
Awalnya saya tidak berharap banyak, saya hanya ingin menyelesaikan kuliah S2 saya.
Berapapun nilai akhir yang akan saya peroleh akan saya syukuri.

Yeaaaaaaayyy saya Luluuuuuuuuuss.. ^_^
Kata-kata itu yang sudah lama ingin saya teriakkan, rasanya beban saya berkurang cukup banyak.
Meskipun revisi tesis menunggu dan psikotest CPNS pun menunggu di awal November.
Semangaaaattt!!

Jumat, 17 Oktober 2014

Ketika 'Dia' Bukan Jodohku

Entah tiba-tiba kepikiran mau posting tema yang kata teman-teman sih kesannya saya lagi galau.. hehehee
Insya Allah saya ga lagi galau.. hanya mau berbagi apa yang saya tahu :)
Banyak di sekitar kita yang sudah menjalin hubungan cukup lama.. sebagian dari mereka sudah merasa sangat yakin bahwa pasangannya merupakan jodoh mereka nantinya.
Kalau menurut saya mah, yakin itu boleh.. tetapi bukan yakin mereka sudah pasti berjodoh dengan kita. Yakin lah bahwa Allah SWT sudah mengatur siapa jodoh kita nanti.
Saat seseorang dengan keyakinan yang sudah teramat yakin tentang sesuatu, namun nanti yang terjadi bukan seperti apa yang di yakininya.. hal itu bisa membuat kecewa yang teramat pula.
Sebelum meyakini bahwa pasangan kita adalah jodoh kita, sebaiknya kita melakukan shalat istikharah,, memohon petunjuk kepada Allah SWT apakah dia yang saat ini sedang berhubungan dengan kita adalah jodoh kita atau bukan.
Lalu bagaimana jika kita sudah menjalin hubungan yang cukup lama dan sudah terlanjur sangat menyayangi dia, kemudian Allah SWT memberikan petunjuk bahwa dia bukan jodoh kita?
Apakah kita mau marah sama Allah SWT? atau kita mau menangis semalam? (kayak judul lagu ya? hehehee)
Semua hal tersebut jika kita lakukan, tidak ada gunanya.. tidak pantas pula kita marah pada Yang Maha Mengetahui.
Saya selalu menanamkan pada pikiran saya, yang terbaik bagi saya menurut saya belum tentu yang terbaik untuk saya menurut Allah SWT.
Semua yang saya inginkan, jika Allah SWT tidak memberikannya.. itu artinya saya masih harus berusaha dan tetap berdoa untuk memohon kepadaNya. Dan cobalah untuk dijalani hal tersebut, saya yakin ada makna yang tersirat.
Jika kita menanamkan hal tersebut, di hati ini akan merasa lebih ikhlas saat kita mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi.

Satu hal yang harus selalu di ingat, menikah itu bukan untuk 'balap-balapan'.
Jodoh sudah ditentukan oleh yang Maha Mengetahui, sudah pasti tepat orangnya dan tepat pula waktunya :)

Senin, 06 Oktober 2014

Dag Dig Dug

Perasaan yang saya rasakan saat ini adalah rasa khawatir sekaligus penasaran.
Besok merupakan hari yang saya tunggu-tunggu dan juga hari yang saya harapkan bisa diperlambat menjadi minggu depan (menurut saya belajar itu tidak ada kata puas).. hehehee
Besok saya akan melakukan Test CPNS Kemenkeu di STAN.
Dagdigdug jika mengingatnya, namun saya juga ingin segera menyelesaikan Test dan mengetahui Score yang akan saya peroleh.
Jika dikatakan berharap, ya memang saya berharap.. salah satu cita-cita saya ingin bekerja di Instansi Pemerintah bagian Keuangan.
Usaha selama 1 bulan ini sudah saya lakukan, berlatih mengerjakan soal-soal Test. Mulai dari soal yang saya dapatkan dengan mendownload gratis hingga yang harus mengeluarkan uang untuk menjadi member (biaya pendaftaran tidak mencapai 100rb).
Saya sudah mendengar cerita mengenai soal-soal Test dari 2 orang teman saya yang Test lebih dulu dari saya.
Mereka tidak menjelaskan secara rinci, hanya garis besar saja. Dan menurut saya itu sudah sangat berguna bagi saya.
Karena sejujurnya ketika saya sebelum mendengar garis besar soal Test, saya lebih memfokuskan pada materi Matematika Berpola, Deret Hitung dan yang lainnya yang merupakan soal hitung-hitungan.
Namun setelah saya mendengar dari cerita teman, saya langsung berpindah haluan ke Bahasa Indonesia dan Kebijakan Pemerintah.
Mulai dari soal-soal hingga materi pun saya coba kumpulkan semaksimal mungkin.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Saya sudah berusaha dan berdoa, dan hasilnya saya serahkan kepada Allah SWT.
Apapun hasilnya, saya yakin itu yang terbaik untuk saya, dan saya sangat percaya itu.
Karena ada beberapa peristiwa-peristiwa yang telah saya alami sebelumnya tidak sesuai dengan yang saya inginkan, namun ternyata jalan Allah SWT berbeda,, pada peristiwa itu justru saya memperoleh banyak manfaat, banyak kebahagiaan.
Belajar dari hal itu, saat ini saya masih mencoba untuk berusaha hingga selesai test dan tetap berdoa semoga dimudahkan dan dilancarkan serta menerima apapun hasil yang telah Allah SWT tentukan nanti dengan ikhlas :)

Minggu, 31 Agustus 2014

My Favourite Korean Actor (2)


Selain Lee Jin Wook, aktor korea yang menjadi favorit saya yaitu Sung Joon (lahiran tahun 1990.. berasa jd oenninya -_-)
Lucu aja kalau liat ekspresi dia di beberapa drama yang udah pernah dia bintangi ^_^
Pertama kali tertarik sama dia waktu pas main di Lie To Me, tingginya itu lho (187cm).. hehehee
Tapi sayang berat badan dengan tingginya belum proposional, kalau menurut saya dia harus tambah berat badannya sekitar 10kg lg.. hmmmm.. ditambah lg kalau dia ngebentuk badannya, wuiiihh makin perfect *_*
Dan sekarang saya lg menyukai dia berakting di Discovery of Love (Discovery of Romance).. masih dengan ekspresi-ekspresinya yang bikin saya senyum-senyum sendiri.. meskipun kali ini Sung Joon sedang memerankan pria yang tidak setia, hehehee



Rabu, 27 Agustus 2014

Menghargai





Saya sering mendengar banyak orang yang mengucapkan "mohon dihargai"
Saya pribadi ketika mendengar kata itu, selalu berpikir ulang
Apakah orang tersebut sudah menghargai orang disekitarnya?
Ketika seseorang meminta untuk dihargai oleh orang lain, sebaiknya dia menimbang kembali atas ucapannya.
Kita menghargai orang lain sejatinya bukan untuk mengharap balasan untuk kembali dihargai
Hal tersebut kita lakukan untuk mencerminkan pribadi kita yang sebenarnya
Jika kita sudah menghargai orang lain, tak perlu mengharap.. maka orang lain pun akan menghargai kita sesuai dengan apa yang telah kita lakukan
Lalu bagaimana jika orang yang telah kita hargai tidak menghargai kita?
Ya saya tahu jawabannya, pasti kita merasakan rasa sakit hati
Manusiawi jika kita merasakan perasaan sakit hati, namun jangan terlalu berlama-lama merasakannya
Dari hal ini kita belajar untuk berbesar hati, memahami perbedaan dari masing-masing kepribadian
Ketika orang tersebut berbuat seperti itu (hanya ingin dihargai namun tidak ingin menghargai orang lain), maka itu adalah cerminan pribadinya.. cerminan sebuah kepribadian yang harus diperbaiki menurut saya.


Jumat, 15 Agustus 2014

Tak ada kata lelah untuk berbuat 'Baik'

Begitu banyak sekali karakter yang ada disekitar kita.
Berbeda-beda pula cara sudut pandang mereka dalam menilai segala sesuatunya.
Sehingga ketika kita berbuat sesuatu, maka sudah dapat dipastikan ada dua penilaian akan hal tersebut.
Ya, betul sekali.. ada yang pro dan ada yang kontra.
Semua penilaian tersebut tergantung bagaimana kita menanggapinya.
Saat kita berbuat baik pun seperti itu.
Ada pihak-pihak yang melihat dari sudut pandang positif, dan ada pula yang memandang dari sudut negatif.
Kalau dari sudut positif ya sudah pasti mereka akan tahu betapa kita berbuat baik itu dari hati.
Namun untuk yang memandang dari sudut negatif, sudah pasti ada saja penilaian mereka.
Mereka yang seperti itu bisa mengatakan kita tidak ikhlas, bahkan sering pula ada penilaian yang mengatakan seseorang berpura-pura baik hanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Saya disini manusia biasa, saya tidak pernah bisa menebak isi hati dan isi pikiran.
Simplenya, apapun yang orang itu lakukan 'baik' kepada saya ataupun orang lain maka saya akan menganggapnya tetap 'baik'.
Sehingga saya akan membalas kebaikan orang yang telah berbuat baik kepada saya minimal sama atau bahkan saya mengusahakan untuk memberi yang lebih baik lagi.
Lalu bagaimana dengan orang yang bersikap tidak baik kepada kita?
Saya masih belum cukup banyak untuk pengalaman untuk hal ini.
Tetapi kalau boleh saya sedikit berbagi, ketika ada yang berbuat tidak baik kepada kita maka jangan membalasnya dengan tidak baik juga.
Saya paham, memang sulit bersikap seperti itu, bahkan sangat sulit sekali untuk yang sama sekali belum pernah mencobanya.
Ada yang bilang "makan hati" kalau tetap memperlakukan secara baik untuk mereka yang sudah tidak baik kepada kita, ada pula yang bilang kita bermuka dua "pura-pura baik di depan tetapi sebenarnya kita pun ada rasa kesal di hati".
Awal-awal yang saya rasakan seperti itu, tetapi semakin kesini saya paham akan satu hal.
Kita berbuat baik kepada sesama kita bukan karena manusia semata (khawatir dijauhkan dsb), tapi harus selalu di ingat bahwa kita berbuat baik kepada sesama dikarenakan ALLAH SWT, tak ada alasan kecuali itu.
Maka dari itu, ini menjadi pemacu bagi saya untuk tetap berusaha berbuat baik sekalipun terkadang di hati kecil saya ada sedikit rasa tidak terima ketika mereka yang telah kita perlakukan baik membalasnya dengan tidak baik.
Saya manusia biasa sama seperti yang lain, terkadang khilaf.. :)
Jadi, jangan pernah kita lelah untuk berbuat baik sekalipun orang tersebut tidak pernah bisa merubah sikap tidak baiknya kepada kita.

"Jika kamu berbuat baik, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri (Al-Israa' : 17)"

Jumat, 08 Agustus 2014

Ketika Kata Maaf Sulit Untuk Di Ucapkan

Saya yakin kita semua pernah membuat kesalahan, baik itu yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Namun sejatinya ketika kesalahan tersebut terjadi, kita sebagai pihak yang membuat kesalahan wajib hukumnya meminta maaf kepada siapapun itu, baik yang lebih tua, seumuran atau bahkan yang lebih muda dari kita sekalipun.
Sering kali ada rasa "Gengsi" untuk mengatakannya.
Akan tetapi, apakah kita mau bertahan dengan Gengsi tersebut?
Demi sebuah Gengsi, silaturahim menjadi taruhannya.
Mengawali silaturahim itu jauh lebih mudah daripada mempertahankannya.
Apakah kita mau jika silaturahim yang dijalin dalam waktu yang lama berakhir dikarenakan Gengsi?
Perbanyak istighfar ketika rasa Gengsi hadir kala kata maaf ingin di ucapkan.
Jika sulit di ucapkan lewat lisan, belajarlah terlebih dahulu lewat tulisan.
Pada zaman sekarang ini banyak sekali media yang memfasilitasi. Mulai dari SMS hingga Online Chat yang sudah menjamur sana sini.
Jika masih sulit juga mengetik kata maaf, menurut saya solusi terakhirnya bisa melalui picture atau animasi-animasi yang terdapat pada online chat tersebut.




Diakhir tulisan kali ini, saya menutupnya dengan kata maaf.
Saya memohon maaf untuk siapapun yang telah tersakiti oleh saya.. maaf untuk semua khilaf yang telah saya perbuat.
Semoga ALLAH SWT senantiasa menjadikan kita sebagai umatNYA yang selalu berusaha menjaga Silaturahim hingga akhir usia.. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin..


Jumat, 30 Mei 2014

Menghilangkan Rasa Marah

Hampir setiap orang pernah merasakan marah.
Marah mempunyai efek yang sangat buruk bagi tubuh kita.
Mungkin kita semua sudah tahu akan efek tersebut, akan tetapi yang namanya perasaan itu terkadang tidak dapat di kendalikan.
Ada beberapa hal yang bisa membantu kita meredam rasa marah, diantaranya:

1. Berwudhu
  "Sesungguhnya marah itu berasal dari syetan, dan syetan itu diciptakan dari api, sedangkan api itu bisa dipadamkan dengan air. Oleh karena itu  apabila seseorang dari kalian marah, maka hendaknya ia berwudhu. (H.R. Abu Dawud dari Ummu Athiyah).

2. Istighfar (
استغفار)
    Adapun arti dari Astaghfirullahaladzim adalah "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung"


                            فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا  يُرْسِلِ السَّمَاءِ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا  وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ 
                                                                      وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا

   "Maka aku katakan kepada mereka, Ber-istighfar-lah kamu kepada Tuhanmu,sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (Qs.Nuh: 10-12).

3. Melepaskan Rasa Marah

   Melepaskan rasa marah yang dimaksud bukan dengan melampiaskannya pada hal-hal negatif ya.. misalnya dengan melempar barang, memaki orang dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan berteriak (biasanya banyak orang yang melakukannya dibawah air terjun, dipuncak bukit / gunung, dipantai atau ditempat-tempat yang sekirannya tidak mengganggu keadaan disekitarnya), menangis, atau bahkan menyendiri dalam waktu tertentu.

4. Mengatur Pernafasan
   Ketika kita sedang marah, cobalah untuk mengatur pernafasan, membiarkan rasa marah tersebut untuk keluar dan masuk sehingga tidak melekat lagi di hati.

5. Membuat Surat Marah
    Menurut Abraham Lincoln (Presiden Amerika Serikat yang ke 16), buatlah surat yang ditujukan kepada orang yang telah membuat kita marah. Ungkapkan semua yang kita rasa, yang ingin kita ucapkan, tulis hingga kita merasa puas. Kemudian.. eits, suratnya jangan dikirim ke orang yang kita tujukan tadi ya (kalau dikirim mah bisa-bisa terjadi pertengkaran, hehehee). Melainkan Abraham Lincoln menyuruh kita untuk merobek-robek surat marah yang sudah kita tulis dan melupakan seluruh isi surat tersebut. Simple bukan?

Sekian yang saya tahu mengenai hal-hal yang bisa menghilangkan rasa marah, semoga bermanfaat..

Selasa, 27 Mei 2014

An Nur : 26

Assalamu'alaikum..
Semoga bermanfaat & Memberikan semangat untuk kita menjadi lebih baik lagi ^^


اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
“ Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26)

Al Quran sebagai Petunjuk
Umat Islam diseluruh dunia meyakini bahwa Quran itu firman Allah. Artinya apa yang dikatakan Allah dalam Quran dipastikan benar. Allah memberi tahu kepada kita bagaimana cara kita mengenalnya dengan diutusnya nabi. Sebab akal manusia tidak akan sampai untuk mengenal siapa Tuhannya, oleh karena itu Tuhan memberi petunjuk. Petunjuk jalan yang lurus agar dapat mengenalnya. Dalam memahami petunjuknya berupa firmanNya, terdapat keterbatasan diri kita, sehingga firman Allah yang sudah pasti benar, bisa saja menjadi salah dengan pemahaman kita.
Karena apa yang dimaksud baik-salah itu adalah menurut Tuhan. Standar baik-buruk itu tentu saja sudah ditentukan oleh Tuhan. Bahkan kata baik-buruk itu ada karena adanya agama. Artinya apa? Jika kita menilai sesuatu itu baik-buruk tentu saja berdasarkan kepada ajaran agama. Karena tidak logis jika kita menilai sesuatu itu baik/buruk hanya berdasarkan pemikiran sendiri, karena premis baik atau tidak baik itu muncul dari adanya Tuhan. Tuhan yang menentukan standar ini baik dan ini buruk. Sangat tidak rasional jika hanya menentukan baik/buruk hanya menurut kita karena premis yang digunakan kita ketahui dari Tuhan,sehingga dalam memahami ayat yang diturunkan Tuhan (Kauliah) atau ketetapan yang terjadi di bumi secara logis dapat kita katakan bahwa Allah lah yang mengetahui sesuatu itu baik atau tidak.

AnNur ayat 26
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
Berangkat dari pemahaman diatas, tentu saja kita bertanya-tanya apakah yang dimaksud baik disini? Atau keji? Apakah kita dapat menentukan sesuatu itu baik atau tidak baik? Kalau kita cermati ayat diatas merupakan satu paket ayat yang bersambung, tidak hanya putus pada kalimat “untuk wanita yang baik” tetapi masih berlanjut dengan bahasan tuduhan, juga ampunan. Artinya ayat ini sebenarnya diturunkan dalam konteks tertentu. Coba kita lihat konteks ayat ini turun.
Ayat ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian ‘Aisyah r.a. dan Shafwan bin al-Mu’attal r.a. dari segala tuduhan yang ditujukan kepada mereka. Pernah suatu ketika dalam suatu perjalanan kembali dari ekspedisi penaklukan Bani Musthaliq, ‘Aisyah terpisah tanpa sengaja dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian diantarkan pulang oleh Shafwan yang juga tertinggal dari rombongan karena ada suatu keperluan. Kemudian ‘Aisyah naik ke untanya dan dikawal oleh Shafwan menyusul rombongan Rasullullah SAW. dan para shahabat, akan tetapi rombongan tidak tersusul dan akhirnya mereka sampai di Madinah. Peristiwa ini akhirnya menjadi fitnah dikalangan umat muslim kala itu karena terhasut oleh isu dari golongan Yahudi dan munafik jika telah terjadi apa-apa antara ‘Aisyah dan Shafwan.
Masalah menjadi sangat pelik karena sempat terjadi perpecahan diantara kaum muslimin yang pro dan kontra atas isu tersebut. Sikap Nabi juga berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh ‘Aisyah untuk segera bertaubat. Sementara ‘Aisyah tidak mau bertaubat karena tidak pernah melakukan dosa yang dituduhkan kepadanya, ia hanya menangis dan berdoa kepada Allah agar menunjukkan yang sebenarnya terjadi. Kemudian Allah menurunkan ayat ini yang juga satu paket annur 11-26.

Penjelasan An Nur 26 menurut para ulama
jika dilihat dari konteks ayat ini, ada dua penafsiran para ulama terhadap ayat ini yaitu tentang arti kata “wanita yang baik” dan juga “ucapan yang baik”Sehingga dapat juga diartikan sebagai begini :
Perkara-perkara (ucapan) yang kotor adalah dari orang-orang yang kotor, dan orang-orang yang kotor adalah untuk perkara-perkara yang kotor. Sedang perkara (ucapan) yang baik adalah dari orang baik-baik, dan orang baik-baik menimbulkan perkara yang baik pula. Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”
Kata khabiitsat biasa dipakai untuk makna ucapan yang kotor (keji), juga kata thayyibaat dalam Quran diartikan sebagai kalimat yang baik. Begitupun pada ayat ini berlaku bahwa kata khabiitsat dan thayyibaat.
Hakam ibnu Utaibah yang menceritakan, bahwa ketika orang-orang mempergunjingkan perihal Siti Aisyah r.a. Rasulullan saw. menyuruh seseorang mendatangi Siti Aisyah r.a. Utusan itu mengatakan, “Hai Aisyah! Apakah yang sedang dibicarakan oleh orang-orang itu?” Siti Aisyah r.a. menjawab, “Aku tidak akan mengemukakan suatu alasan pun hingga turun alasanku dari langit”. Maka Allah menurunkan firman-Nya sebanyak lima belas ayat di dalam surah An Nur mengenai diri Siti Aisyah r.a. Selanjutnya Hakam ibnu Utaiban membacakannya hingga sampai dengan firman-Nya, “Ucapan-ucapan yang keji adalah dari orang-orang yang keji..” (Q.S. An Nur,26). Hadis ini berpredikat Mursal dan sanadnya sahih.
Ayat 26 inilah penutup dari ayat wahyu membersihkan isteri Nabi, Aisyah dari tuduhan keji itu. Di dalam ayat ini diberikan pedoman hidup bagi setiap orang yang beriman. Tuduhan keji adalah perbuatan yang amat keji hanya akan timbul daripada orang yang keji pula. Memang orang-orang yang kotorlah yang menimbulkan perbuatan kotor. Adapun ucapan-ucapan yang baik adalah keluar dari orang-orang yang baik pula, dan memanglah orang baik yang sanggup menciptakan perkara baik. Orang kotor tidak menghasilkan yang bersih, dan orang baik tidaklah akan menghasilkan yang kotor, dan ini berlaku secara umum.
Di akhir ayat 26, Allah menutup perkara tuduhan ini dengan ucapan bersih dari yang dituduhkan yaitu bahwa sekalian orang yang difitnah itu adalah bersih belaka dari segala tuduhan, mereka tidak bersalah sama sekali. Maka makna ayat diatas juga sangat tepat bahwa orang yang baik tidak akan menyebarkan fitnah, fitnah hanya keluar dari orang-orang yang berhati dengki, kotor, tidak bersih. Orang yang baik, dia akan tetap bersih, karena kebersihan hatinya.

Yang Baik Hanya Untuk yang baik?
Pembahasan kedua yaitu tentang maksud ayat diatas yaitu “wanita yang baik” dan “wanita yang keji”. Dalam hal ini terjemahan Depag menggunakan arti wanita yang baik dan pemahaman ini berangkat dari para ulama yang menyatakan bahwa aisyah merupakan wanita yang baik-baik, karena konteks ayat tersebut turun satu paket yaitu ayat 11-26 dengan ayat sebelumnya tentang seseorang menuduh wanita yang baik-baik berzina.

Maka jika diartikan begitu sesuai dengan pertanyaan diatas :

”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang mulia (surga).”

Dalam kaidah ushul ditetapkan bahwa kekhususan sesuatu tidak dapat diterima dan ditetapkan berdasarkan perkiraan, tetapi harus didukung dengan dalil. Dalam nash ini tidak ada dalil tentang kekhususan ayat ini. Ayat Quran bermakna umum, artinya berlaku juga untuk umatnya kecuali ada dalil tentang kekhususan (bukan berarti kekhususan ini ada kata-kata ‘khusus’ contohnya pada wajibnya hijab hanya khusus pada istri nabi walalupun tidak ada kata khusus, dan tidak ada alasan untuk meniru-niru kekhususan hijab bagi istri nabi).
Ayat ini bersifat umum, bahwa wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, begitu juga sebaliknya. Namun yang perlu dipahami adalah ayat ini sebuah kondisi atau memang anjuran, sebab para ulama banyak mengemukakan pendapat tentang hal ini. Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya’rawi, ulama Mesir pernah berkata: ada dua macam kalam (kalimat sempurna) dalam bahasa Arab. Pertama; Kalam yang mengabarkan kondisi atau suasana yang ada.
Kedua Kalam yang bermaksud ingin menciptakan kondisi dan suasana. Kalam seperti ini bisa ditemukan dalam quran. Seperti firman Allah QS. ali-Imran: 97: Barang siapa yang memasukinya (baitullah itu) menjadi amanlah dia. Ayat itu kalau dipahami, bahwa Allah sedang mengabarkan kondisi dan suasana kota Mekah sesuai kenyataan yang ada, maka tentu tidak akan terjadi hal-hal yang bertolak belakang dengan kondisi itu. Akan tetapi, kalau ayat itu dipahami, sebagai bentuk pengkondisian suasana, maka Allah sesungguhnya tengah menyuruh manusia, untuk menciptakan kondisi aman di kota Mekah. Kalaupun kenyataan banyak terjadi, bahwa kota Mekah kadang tidak aman, maka hal itu artinya, manusia tidak mengejewantahkan perintah Allah.
Pemahaman yang sama juga bisa ditelaah pada ayat ini; Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). (QS. An-Nur: 26). Pada kenyataan yang terjadi, ternyata, ada laki-laki yang baik mendapat isteri yang keji, begitupula sebaliknya. Maka memahami ayat tersebut sebagai sebuah perintah, untuk menciptakan kondisi yang baik-baik untuk yang baik-baik, adalah sebuah keharusan. Kalau tidak, maka kondisi terbalik malah yang akan terjadi.

Kalau kita bandingkan dengan AnNur ayat 3 yang mana kalimat digunakan untuk umum :
“laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik”(An Nur ayat 3)
Yg mana di ayat ini lebih tegas mengandung “unsur perintah” untuk mencari pasangan yg sepadan. sehingga ayat 26 bisa dimengerti sebagai sebuah motivasi atau anjuran untuk mengondisikan dan bukan sebagai ketetapan bahwa yg baik “otomatis” akan mendapatkan pasangan yg baik. Hal ini tentu memerlukan usaha untuk memprbaiki diri lebih baik.
Ayat tersebut bukanlah merupakan janji Allah kepada manusia yg baik akan ditakdirkan dgn pasangan yg baik. Sebaliknya ayat tersebut merupakan peringatan agar umat islam memilih manusia yg baik untuk dijadikan pasangan hidup. Oleh karena itu nabi bersabda tentang anjuran memilih pasangan yaitu lazimnya dengan 4 pertimbangan, dan terserah yang mana saja, namun yang agamanya baik tentu sangat dianjurkan, hal ini sesuai dengan anuran surat AnNur ayat 26

Lalu bagaimana jika seseorang yang baik mendapatkan wanita yang tidak baik?
Ayat diatas pemahaman saya memang bukan janji Allah tentang otomatisnya orang yang baik akan mendapat pasangan yang baik,Ayat tersebut secara umum memberitahukan kita bahwa orang –orang yang baik akan mendapat pasangan yang baik juga, dengan berusaha mengondiskan diri menjadi baik dan juga berikhtiar mencari pasangan yang baik. Namunbaik dalam hal ini,pun secara logika dapat diartikan bermacam-macam.Secara khusus Allah membuat perumpamaan bagaimana seorang yang baik mendapatkan pasangan yang tidakbaik.Hal ini dapat kita lihat pada kisah nabi Nuh, Nabi Luth,dan Juga Firaun.
“Allah membuat istri nabi nuh dan istri nabi luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah ikatan pernikahan dengan dua orang hamba yang shalih di antara hamba-hamba kami. lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suami mereka, maka kedua suami mereka itu tidak dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah, dan dikatakan kepada keduanya: ‘masuklah kalian berdua ke dalam neraka bersama orang-orang yang masuk neraka’.” (at-tahrim: 10)
Allah menakdirkan istri kedua nabi yang mulia ini justru tidak menerima dakwah suami mereka. padahal keduanya adalah belahan jiwa yang saling melengkapi, saling menemani dan mendampingi. kedua istri ini mengkhianati suami mereka dalam perkara agama, karena keduanya beragama dengan selain agama yang diserukan oleh suami mereka. keduanya enggan menerima ajakan kepada keimanan bahkan tidak membenarkan risalah yang dibawa suami mereka.

Lalu di ayat selanjutnya kita temukan perumpamaan lain tentang suami yang tidak baik (fasik) dengan instri solehah salah satunya adalah asiyah binti mazahim, istri fir’aun. walau berada dalam kekuasaan fir’aun, asiyah mampu menjaga akidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. asiyah lebih memilih istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan fir’aun. Allah mengabadikan doanya, dan Allah menjadikan perempuan fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdoa, ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (at tahriim [66]: 11)
Bagi kita mungkin Firaun merupakan pria yang jahat, namun kisah Asiyah ini di Abadikan dalam Quran. Allah menjadikan Firaun merupakan pribadi yang “baik” bahkan sangat “baik” bagi Asiyah karena secara logis membuat Asiyah menjadi wanita yang ditinggikan derajatnya. Ia tetap dapat menjaga akidahnya, dari fitnah besar suaminya. Dalam hal ini baik tidak baik terlihat sekali, tentang suami soleh atau zalim , yaitu dalam hal Aqidah.

Kesimpulan
“..Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal ia baik bagi kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi kamu. Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah:ayat 216)
“Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang di janjikan kepadamu.” (Adz-Dzariyat:ayat 22)
Dalam Surat Annur Allah menetapkan bahwa Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan rasul menetapkan beberapa panduan untuk kita pilih.
“Dinikahi seseorang itu karena empat perkara, harta, kecantikan, keturunan dan agama. Maka pilihlah yang beragama, niscaya beruntung diri.”
“Pesan Abu Hurairah r.a. kepada puterinya: Pilihlah bakal suamimu orang yang bertaqwa karena jika dia suka kepadamu, dia mendoakan kebaikan untukmu. Jika dia tidak menyenangimu, dia tidak akan berlaku zalim terhadapmu.

Proses mendidik hati tidaklah mudah. Seperti menenun kain yang indah, memerlukan kesabaran dan mujahadah. Ucapan yang baik akan keluar dari orang yang baik, ucapan yang keji akan keluar dari orang yang keji pula. Untuk mendapatkan sesuatu yang baik memang kita harus memperbaiki diri lebih baik. Tugas seorang hamba untuk dirinya hanya memperbaiki dirinya sendiri tanpa terlalu memikirkan pengakhiran akan mendapatkan yang soleh ataupun sebaliknya. Karena Allah tidak akan menzalimi orang yang sentiasa berusaha ke arah kebaikan.

“Sesungguhya Kami yang menurunkan Ad-dzikr,dan Kami pula yang menjaganya”. Akan ada para penghafal-pengahafal Quran, ulama-ulama yang akan menjaga Quran sampai akhir zaman, dan ayat ini akan tetap berlaku sampai akhir zaman.
”Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Akan ada pula orang-orang yang berusaha memperbaiki diri, mebuat diri menjadi lebih baik dan mendapat pasangan yang baik, dan ayat ini tetap akan berlaku selama-lamanya.
Wallahu Alam

Referensi: Tafsir Al Azhar, Hamka, AnNur ayat 26

Tafsir Al Quranul Azhim, Ibnu Katsir


Jumat, 28 Maret 2014

My Favourite Korean Actor


LEE JIN WOOK


Lope lope untuk Oppa Lee Jin Wook.. Selalu tampil keren di mata saya, sekalipun dalam kondisi tidur kayak gini.. hehehee