Assalamu'alaikum,
Saya ingin berbagi pengalaman mengenai psikotest.
Seminggu yang lalu saya menjalani psikotest Kemenkeu di Gedung Bea Cukai Rawamangun.
Sesuai dengan peraturan yang diberitahukan oleh kemenkeu, bahwa peserta harus hadir 30 menit sebelum psikotest dimulai, dilarang menggunakan kaos, jeans dan sendal, membawa alat tulis serta pemberitahuan bahwa psikotest akan dilaksanakan sejak pukul 07.30 hingga pukul 14.00.
Dari pengumuman ini dapat disimpulkan persiapan yang harus kita lakukan adalah mempersiapkan alat tulis sehari sebelumnya (kalau saya sih membawa 2 buah pensil yang kedua ujungnya saya serut, sehingga akan menghemat waktu ujian saya nantinya), memilih pakaian dan sepatu yang akan dikenakan sejak malam hari, tidur yang cukup, sarapan yang mengenyangkan, jaga kesehatan (terutama jauhkan dari sakit flu, karena akan mengganggu konsentrasi) dan jangan lupa untuk membawa air minum (karena dehidrasi mampu membuat kita menjadi tidak fokus *bukan iklan ya.. hehehee*).
Jam 7 saya sudah masuk ke dalam aula. Untung saja ketika saya sampai di halaman depan aula, saya membaca pengumuman di papan yang ada di depan aula. Tertera disana nomor urut sesuai dengan yang telah disiapkan oleh panitia penerimaan CPNS Kemenkeu.
Saya mendapatkan nomor urut 41, dan ternyata posisi duduk saya berada pada urutan paling depan.
Dari jam 7 hingga jam 8 saya duduk di bangku sesuai nomor urut, menandatangani daftar hadir, memperlihatkan kartu Tanda Peserta Ujian (TPU) dan KTP.
Jujur saja, saya agak sedikit bosan dengan suasana menunggu yang terjadi selama kurang lebih 1 jam.
Soal psikotest pada sesi pertama (jawaban digabung menjadi 1 lembar kertas) hampir sama dengan soal-soal psikotest seperti biasanya. Ada yang mencari persamaan gambar, kedekatan hubungan kata, hitung-hitungan matematika dan sebagainya.
Tips untuk mengerjakan soal psikotest seperti itu adalah dengan cara sering mengerjakan soal-soal latihan psikotest, karena soal yang keluar terkadang suka sama.
Jadi menurut saya hal itu tidak terlalu menguras pikiran dan energi saya.
Berbeda dengan test krapelin atau saat ini lebih dikenal dengan test pauli. Selain menguras pikiran, untuk test yang satu ini sangat menguras tenaga.
Tingkat fokus dan kestabilan kita dalam bekerja sangat dinilai pada test ini.
Terakhir kali saya menjalani test pauli tahun lalu pada sebuah perusahaan swasta, perintah dari psikolog adalah peserta berhitung dari bawah ke atas dan baru akan berhenti jika ada aba-aba stop yang kemudian dilanjutkan kembali berhitung dari bawah.
Test pauli yaitu sebuah test yang menjumlahkan 2 buah angka yang berurutan dari bawah ke atas. Jika hasil penjumlahannya dibawah 10, maka jawaban langsung ditulis sesuai dengan hasil penjumlahannya.
Namun jika hasil penjumlahan diatas 9, maka jawaban yang ditulis adalah angka terakhir.
Misal jawabannya adalah 10, maka jawaban yang ditulis 0. Atau misal jawabannya adalah 16, maka jawaban yang ditulis adalah 6.
Dan untuk test pauli kali ini, perintah yang diberitahukan oleh psikolog tidak seperti yang saya jalani tahun lalu. Tak ada kata stop, yang ada peserta disuruh menggaris pada saat psikolog mengatakan "garis" tepat dibawah angka yang terakhir kita kerjakan.
Saya paham peraturan dirubah seperti ini. Karena sebelumnya peserta sudah bisa "mengakali" psikolog dengan membuat tinggi kurva yang stabil. Dengan tanda "garis" bukan "stop" maka peserta akan sulit memprediksi bagaimana penilaian psikolog terhadap test pauli ini.
Entah karena terlalu bersemangatnya saya atau memang sedang tidak ada yang saya pikirkan, intinya hal itu sangat membantu saya dalam kelancaran mengerjakan soal.
Alhamdulillah 5 halaman selesai saya kerjakan dalam waktu 1 jam. Sebelumnya saya berpikir, jangankan 5 halaman, 4 halaman pun belum tentu bisa selesai saya kerjakan. Tapi ternyata saya bisa menyelesaikan cukup banyak.
Test Pauli selesai jam 11.50, kemudian panitia test memberikan waktu untuk ISHOMA (Istirahat, Sholat dan MAkan) hingga jam 12.15.
Saya tidak membawa makanan berat, saya hanya membawa pisang. Itu cukup buat saya untuk memberikan energi hingga jam 2.
Psikotest terakhir wartegg dan menggambar orang serta menggambar pohon.
Sebelum-sebelumnya saya mencoba searching-searching mengenai ketiga test tersebut.
Semakin saya membaca-baca dari berbagai blog, maka semakin saya bingung harus bagaimana.
Akhirnya saya putuskan untuk menggambar 8 kotak pada test wartegg sesuai dengan apa yang saya bayangkan.
Dan untuk test menggambar orang dan pohon, saya juga menggambar sesuai dengan yang saya pikirkan. Kebetulan saya itu orangnya detail, jadi untuk menggambar pohon, saya menggambar pohon yang besar dan tinggi hingga penuh satu kertas hvs.
Saya buat batang pohon yang ditumbuhi banyak daun dan ada batang pohon yang habis dipotong hingga kambiumnya terlihat. Daun yang saya gambar pun beraneka, ada yang kecil dan ada yang besar.
Tidak lupa untuk tulang daunnya saya buat serta buah yang ada di dahan.
Pohon tumbuh di atas tanah dan ada akar yang terdapat di dalam tanah.
Sedangkan untuk gambar orang, saya menggambarkan diri saya sendiri. Pada saat psikotest saya menggunakan kemeja, rok panjang rample dan ada ikat pinggang saya selipkan pada kemeja saya.
Itulah yang saya gambarkan. Seorang perempuan berjilbab dengan menggunakan bross bunga.
Pakaian sama seperti yang sedang saya gunakan (kancing baju saya gambar juga), menggunakan sepatu, jam tangan (jarum jam pun ikut saya gambar, hehehee), sedang membawa tas.
Untuk kemejanya saya improve, ada nama di sebelah kanan (nama saya), dan di sebelah kiri saya buat kantung.
Sekian tulisan saya mengenai psikotest, semoga membantu yang ingin menjalankan psikotest baik di perusahaan swasta maupun psikotest di CPNS ^_^
Hasil psikotest akan di umumkan tanggal 25 November 2014.
Tentu saja saya berharap bisa mengikuti test selanjutnya.
Tetapi semua keputusan hanya Allah SWT yang berhak memutuskan. Semoga saja ^^
Wa'alaikumsalam..
seru sekali membaca blognya
BalasHapusinternet gratis axis